January 09, 2004

Mbak Gemiku sayang...
Dia sudah membantu mamaku sejak 4 tahun yang lalu. Bapaknya orang Timor Timur, sedangkan ibunya orang Jawa, gak heran rambut mbak Mi kriting kecil-kecil tapi kulitnya putih. Mbak Mi orang yang jujur dan polos, bicaranya ceplas-ceplos, suaranya kecil tapi nyaring, seperti suara mpok Nori.
Tenaga dia kuat sekali, kadang bikin aku heran, kapan sih orang ini capeknya?! Dia bisa ngangkat satu karung katul, satu tabung elpiji penuh, semuanya sendirian.
Satu lagi, mbak Mi buta huruf. Walupun begitu, dia bisa bedain supermie dan indomie. Mau tau bagaimana caranya? Dia tau dari gambarnya. Kok bisa? Dia kan suka nonton TV, nah...dia tau gambar dari iklan yang ditayangkan di TV.
Celetukan mbak Mi juga kadang bikin aku tersenyum sebelum tertawa kenceng-kenceng.
Bertemu dan ngobrol dengan orang seperti mbak Mi, membuat aku bersyukur atas segala yang aku punya saat ini. Yang paling seru, bikin aku awet muda karena tertawa terus, dan bikin berat badanku bertambah karena dia selalu masakin makanan yang aku minta.
Komentar dia paling cuman, “oalah mbak Shan...mbak Shan....aneh-aneh ae...”
Oh ya...aku masih punya utang janji dengan mbak Mi, ngajak dia ke Mall buat jalan-jalan dan beliin alat pel.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home