October 09, 2003

Si Parasit Lajang
Merujuk buku barunya Ayu utami, yang berisi kumpulan essai pertama Ayu yang pernah dimuat di majalah Djakarta! dan DJAKARTA-DJAKARTA.
Bla…bla…bla…bla…*lumayan panjang*
Dan inilah problem wanita karir: tuntunan berperan ganda. Perkawinan tidak sedia membebaskan dia. Ada satu titik saat ia harus memilih antara menjadi ibu dan menjadi mandiri. Barangkali kita di Indonesia tidak terlalu merasakannya. Sebab kita bisa punya pembantu yang menjaga bayi kita dengan upah seperduapuluh gaji kita. Tapi kelas menengah di negara maju takkan mampu menggaji penjaga bayi 24 jam. Kemiskinan menguntungkan kita.
Saya pernah kenal seorang feminis Jepang. Katanya, berdasarkan riset temannya, kebanyakan perempuan Jepang yang karirnya maju tidak menikah. Dan wanita demikian umumnya tetap numpang di rumah orangtua mereka, rumah yang tak perlu mereka openi sebab ada ibu yang mengerjakan itu, dan ayah yang tak rela membiarkan anak gadisnya sendirian. Ia menyebut makhluk begini, barangkali juga dirinya sendiri, single parasite. Tepat! Itulah saya, si Parasit Lajang. Numpang di rumah orangtua, tak bayar listrik, pagi bermain, siang bekerja, malam menulis, tanpa mikir memberi makan anjing atau mencuci mobil. Siapa saya bagi Ibu kecuali benalu?


Mbak Ayu, kayaknya saya juga begitu deh. Waktu baca pertama kali, pikiranku langsung bilang, “Buset deh, gue banget nih!”
Apalagi kalo aku beneran udah tinggal bareng lagi ama orangtua, wah…wah… pokoknya gue banget dah! Hidup Parasit Lajang :D
Soal riset yang di Jepang itu, kayaknya menarik juga… mmmhhh….tanya ke Keiko yuk…
Kelupaan, woi... *tereak ke Akasa* aku update juga neeehh....
Harus sering-sering SMS Ikez, biar Ikez bisa nyenyak bobonya *peace Kez :D*
***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home