March 04, 2004

Anaknya Sudah Dua....
Aku dan dia tinggal di lingkungan yang sama, gang KB. Aku megenal dia sejak tinggal di sana. Kami saling menyukai sejak pertama kali bertemu. Aku menyukai kecantikannya. Kemolekannya. Kegenitannya. Dan…kemanjaannya kala birahi.
Kami selalu saling menatap jika berpapasan. Kadang kami berpapasan di batas gang. Kadang di pagar. Kadang di atap rumah.
Kadang aku menyapa dia, “Hai….Apa kabar? Siapa pacarmu sekarang?”
Dia tidak menjawab, dia hanya tersenyum genit sambil melenggang bak primadona. Dia memang primadona. Sejak pertama aku tahu kalau dia seorang primadona. Dia selalu jadi rebutan para lelaki. Mereka rela berkelahi satu sama lain. Dia…dia hanya mononton sambil menunggu sang pemenang. Dia terus memancarkan pesonanya. Tidak jarang, walaupun sudah kalah, dengan lirikan mata dan liukan tubuhnya, dia bisa membuat yang kalah bangkit kembali untuk berkelahi. Dia memang senang menjadi rebutan. Jangan lupakan kejadian di atap tempo hari, dia jadi rebutan 2 lelaki, dan dia menikmati sekali perkelahian itu di tengah birahinya.
Berapa kali aku melihatnya bunting? 3 kali? 5 kali? Sepertinya lebih dari itu. Anehnya…aku tidak pernah melihatnya bersama anak-anaknya.
Sampai tadi pagi kala aku melihatnya sedang menyusui 2 anak.
Ya Tuhan….mereka manis-manis, lucu-lucu, baru 2 minggu mungkin umurnya. Dia kelihatan bahagia bisa menyusui anaknya. Ketika ada lelaki yang mendekati dia, dia marah, dia usir lelaki itu agar jauh-jauh dari anaknya. Setelah lelaki itu pergi, dia kembali ke anaknya dan menyusui lagi.
Aku bilang padanya, “Hai…. Anakmu manis sekali, semanis dirimu. Tapi sayang, satupun tidak ada yang mirip denganmu. Kamu belang telon dengan warna putih, hitam dan kuning, sedangkan anakmu kuning polos dan abu-abu. Siapa nama anakmu?”
Puuuussss…manis…sini…puuuusss……kenalan yuk ama mama shanty…

0 Comments:

Post a Comment

<< Home